
Peringatan Hari Anak Nasional 2025 PAKTA: "Lindungi Anak Hebat Hari Ini, Wujudkan Indonesia Kuat 2045"
Peringatan Hari Anak Nasional 2025PAKTA "Lindungi Anak Hebat Hari Ini, Wujudkan Indonesia Kuat 2045"
kotaBaca Juga:
Medan — Pemerhati sosial politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar, menyoroti sejumlah masalah dalam demokrasi Indonesia pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Menurutnya, hasil Pilkada yang sering berujung pada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) menunjukkan adanya masalah serius terkait integritas demokrasi.
"Banyak paslon yang terpilih harus menghadapi gugatan di MK. Ini menunjukkan bahwa demokrasi kita masih bermasalah, dan integritas Pilkada kita patut dipertanyakan," ungkap Siregar dalam pernyataan yang diterima oleh media, Sabtu (11/2).
Selain itu, Siregar juga mengingatkan agar kepala daerah yang baru terpilih tidak terjebak dalam praktik korupsi. Ia menyebutkan bahwa banyak calon kepala daerah yang harus menanggung biaya besar untuk memenangkan Pilkada dan, dalam beberapa kasus, harus melunasi utang kepada pihak tertentu atau memenuhi komitmen dengan oligarki yang mengharuskan mereka memberikan proyek tertentu.
"Setelah terpilih, biasanya mereka harus merawat stabilitas politik dan mengamankan posisi mereka, yang sering kali melibatkan biaya besar. Itu sebabnya kita harus berhati-hati agar hal ini tidak merugikan rakyat," lanjut Siregar.
Shohibul Anshor Siregar juga menegaskan pentingnya untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat, terutama kaum miskin. Ia mengajak kepala daerah terpilih untuk menjalankan program Jaminan Pekerjaan, dengan memberikan kesempatan kerja bagi pengangguran. "Pekerjaan adalah hak dan martabat setiap warga negara. Tanpa pekerjaan, orang tidak memiliki harga diri," ujarnya, mengutip Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Terkait rencana untuk mengirimkan kepala daerah yang akan dilantik ke Akademi Militer di Lembah Tidar, Magelang, untuk menjalani pendidikan, Siregar menunjukkan ketidaksetujuannya. Ia berpendapat bahwa langkah tersebut tidak akan efektif dalam mengurangi korupsi, mengingat sejumlah masalah besar, seperti praktik perjudian online yang merugikan masyarakat, belum dapat diselesaikan meskipun ada program serupa di masa lalu.
"Saya sarankan kepada Prabowo untuk mengurungkan niat tersebut. Jika sudah ada upaya seperti itu, mengapa sampai saat ini masih muncul masalah besar yang merusak wibawa pemerintah?" tandasnya.
Siregar menegaskan bahwa Indonesia harus kembali fokus pada pelaksanaan pemerintahan yang berpihak pada rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir elit atau oligarki. Dengan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi yang sejati, ia berharap bisa tercipta pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan pro-rakyat.
Peringatan Hari Anak Nasional 2025PAKTA "Lindungi Anak Hebat Hari Ini, Wujudkan Indonesia Kuat 2045"
kotaAsepte Gaulle Ginting Jaksa di Kejari Medan Terbitkan Karya Tulis Membahas Hukum
kotaPerkuat Kolaborasi Global, Seskoad Terima Kunjungan Delegasi Logistics Staff College Sri Lanka
NewsWapres Gibran Akan Hadiri Puncak Festival Pacu Jalur 2025
kotaDiduga Hendak KaburPrajurit TNI Bunuh Istri Ditangkap di Kualanamu
kotaMenteri Desa Yandri Susanto Terima Penghargaan Pena Emas 2025 dari Forum Pimred
kotaPuncak Peringatan Hari Keluarga Nasional,Kab Pakpak Bharat Terima Piagam Penghargaan Dari Wagubsu
kotaTOBA Salah satu asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba Prof. Jose Brilha terkejut mendengar biaya berkunjung ke Geosite Taman Eden 100. Menuru
NewsMedan sumut24.coKomisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan, dalam waktu dekat akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) menjad
kotaJakarta, Berdasarkan data GAIKINDO, penjualan mobil listrik di Indonesia padaMei 2025 mencapai 6.334 unit, menurun dibandingkan April sebesa
Ekbis