Terkait Pemukulan Wartawan Saat Meliput Penyalahgunaan BBM, Kodim 0212/Ts Angkat Bicara, Pasi Intel : Oknum Berkaos Loreng Kita Selidiki dan Tindak

Padangsidimpuan | Sumut24.co

Insiden penganiayaan empat wartawan saat melakukan peliputan,Komando Distrik Militer (Kodim) 0212/Tapanuli Selatan (Ts) angkat bicara melalui Pasi Intel Kodim 0212/Ts Kapten Inf Zamril memberikan klarifikasi terkait pemberitaan ‘oknum berseragam’ yang berada di lokasi, ketika meliput penyalahgunaan BBM di Desa Manunggang Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Senin (13/11/23).

Dalam klarifikasinya, Kapten Inf Zamril menyatakan bahwa yang menggunakan pakaian (kaos) saat kejadian tersebut bukan oknum TNI melainkan masyarakat sipil.

Menurut Zamril, berdasarkan keterangan saksi, pengeroyokan terhadap empat orang wartawan tersebut terjadi karena salah paham. Saat itu, empat wartawan sedang meliput kegiatan beberapa warga yang diduga melakukan BBM bersubsidi.

“Berdasarkan hasil klarifikasi yang kami lakukan kepada dua saksi, yaitu AM Sinaga selaku pemilik warung makan dan S alias I, kami dapat menyimpulkan bahwa tidak ada oknum TNI yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut,” kata Zamril, saat dikonfirmasi, Selasa (14/11/23).

Menurut Zamril, kedua saksi tersebut menyatakan bahwa pada saat kejadian pengeroyokan, mereka melihat seorang pria berpakaian kaos loreng TNI berada di lokasi kejadian. Namun, pria tersebut diketahui adalah masyarakat sipil bernama Muda.

“Jadi oknum yang dimaksud itu adalah masyarakat biasa bernama Muda, pekerjaan supir truk (Jakarta-Medan),” Terang Zamril.

Zamril menegaskan, tuduhan bahwa ada oknum TNI ikut terlibat dalam pengeroyokan tersebut dapat dibuktikan tidak benar.

“Kita pertegas, oknum tersebut bukan oknum TNI, kalau pun ada, kita akan lakukan tindakan tegas kepada yang bersangkutan apabila melakukan hal yang melanggar aturan”, tegas Kapten Inf Zamril

Namun, kasus ini tetap harus diusut tuntas untuk mengetahui siapa dalang di balik pengeroyokan tersebut. Hal ini penting untuk memastikan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Sebelumnya diketahui, pengeroyokan terhadap empat orang wartawan tersebut terjadi pada Senin (13/11/23) sekitar pukul 14.30 WIB. Keempat wartawan tersebut sedang meliput kegiatan sejumlah warga yang diduga melakukan perkencingan minyak bersubsidi di sebuah warung makan di Desa Manunggang Julu, Padangsidimpuan Tenggara.

Saat sedang meliput, keempat wartawan tersebut tiba-tiba didatangi sekelompok warga. Warga tersebut kemudian meneriaki keempat wartawan dengan kata-kata kasar dan menuduh mereka sebagai pencuri.

Tak lama kemudian, sekelompok warga lainnya datang dan langsung mengeroyok keempat wartawan tersebut. Dalam pengeroyokan tersebut, keempat wartawan tersebut mengalami luka-luka.

Keempat wartawan tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan.zal