MEDAN|SUMUT24
Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Induk Kelurahan Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan terobos pintu Kantor Wali Kota Medan dalam aksi unjuk rasa dan berujung bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas menjaga kantor tersebut.
Sebelum menggelar aksinya di depan kantor Wali Kota Medan, ratusan massa pedagang pasar Lau Cih, Medan Tuntungan sempat memblokade Jl Kapten Maulana Lubis, Kamis (10/3).
Sepanjang jalan di depan kantor Wali Kota Medan ini diblokade dengan mobil bak terbuka milik pedagang. Akibat aksi demo ini, jalanan di sekitar lokasi macet total. Petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Medan terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas dadakan.
Awalnya puluhan pedagang Pasar Induk yang datang mengendarai pickup dan memarkir di tengah jalan, menari-nari di pintu masuk Gedung Walikota Medan, Kamis (10/3).
Namun perlahan sekumpulan pedagang perempuan itu memaksa menerobos pagar personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Pihak Kepolisian.
Suasana semakin tak kondusif ketika seorang perempuan yang menggendong anak bayi berteriak-teriak. “Ini kantor walikota, kami menunggu Pak Walikota,”ujar perempuan itu.
Tapi, entah apa yang menjadi pemicunya. Tiba-tiba sejumlah pedagang terlibat tolak-menolak dengan pihak keamanan yang menjaga pintu masuk Gedung Walikota Medan.
Mulai, sendal, sepatu, botol minuman mineral pun beterbangan menuju arah pintu utama kantor walikota Medan. Kantor Walikota Medan di Jalan Maulana Lubis penuh jengkol. Jenis sayuran itu mengotori sekitar lingkungan gedung pemimpin kota Medan.
Ternyata sampah itu buah kekesalan pedagang Pasar Induk. Mereka protes karena masih banyak pedagang Pasar Induk kembali berdagang ke Pasar Sutomo.
Pihak keamanan pun hanya bisa mengelak dan berdiamkan diri menerima serangan dari pedagang. Kondisi mulai stabil ketika, pasukan Polisi Wanita dari Polresta Medan ikut mengamankan pedagang.
Para pedagang kesal karena Wali Kota Medan, Eldin tidak tegas dalam menegakkan aturan, merelokasi seluruh pedagang yang masih bertahan di Pasar Sutomo. Sebelum berteriak di depan pintu masuk kantor Wali Kota Medan, pedagang sempat merubuhkan pintu gerbang dan melontarkan kalimat-kalimat kekecewaanya.
Aksi saling dorong antara Satpol PP dan para pedagang mereda setelah Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, datang menemui para pedagang.
Dalam keterangannya, Akhyar menuturkan 16 Maret mendatang akan dilaksanakan penertiban pedagang Pasar Sutomo.
Dengan pengalamannya sebagai anggota DPRD Medan periode 1999-2004 itu, politisi PDI Perjuangan ini menyarankan agar para pedagang mencari pihak lain yang bisa dipercaya jika menolak pernyataannya.
“Yang berbicara di depan bapak dan ibu adalah Wakil Wali Kota Medan, bukan Akhyar Nasution. Ini jaminannya,” ucapnya sembari menunjukkan pin berlogokan Kota Medan di dadanya.
Sambil mengakhiri orasinya, Akhyar berjanji di hadapan ratusan pedagang segera menuntaskan persoalan pedagang di sekitar Sutomo bekerjasama dengan Polresta Medan.
“Kalau bukan saya ibu percayai siapa lagi. Kita tak perlu berdebat, jangan ngomong sembarangan bu, kita akan bantu ibu bapak sekalian,” pungkasnya. (BS)