LIMA PULUH | SUMUT24
Puluhan tenaga medis baik Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kerja Sukarela di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batubara, Senin (18/1) mendatangi kantor DPRD setempat.
Kedatangan para tenaga medis tesebut disambut anggota anggota DPRD Ir Kristian Manurung dan Toufik Hidayat di ruangan Komisi C.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam itu, para medis menyampaikan kelukesah mereka yang bertugas di RSUD Kabupaten Batubara.
” Dirut kami berpura pura seperti malaikat tapi berhati busuk. Bahkan sangat arogansi saat apel oknum dirut sering kali mengeluarkan berbahasa kotor terhadap pegawai di rumah sakit. Katanya tidak mau memakan hak orang tapi buktinya gaji kami banyak disunat, ” ucap para medis.
Selain itu kata mereka, Uang 30 persen dana Rewod BPJS belum dikasi selama 5 bulan, pemotongan honorium pramedis. Pemotongan rapel honor TKS sebesar 500 ribu sebanyak 38 orang. Pemotongan Insentif dokter spesialis sekira Rp 750 -1 juta perorang.
“Intinya kami datang kemari mengadukan nasib kami karena perlakuan atasan kami yang terkesan semena-mena terhadap bawahan. Masak rumah sakit umum dibuatnya seperti yayasan dia. Dan oknum tersebut tidak pantas memimpin rumah sakit yang sering jual-jual nama bupati Batubara,”keluh mereka.
Menanggapi masalah itu, Ir Kristian Manurung mengatakan, segala bentuk ungkapan para medis yang datang hari ini tetap kami terima dan sebagai bahan masukan bagi kami untuk memanggil oknum dirut tersebut.
“Bahan ini sudah kami rekap. Kami tidak bisa memutuskan ini, tapi tetap kita tindak lanjuti. Dan kami akan panggil yang bersangkutan pada Kamis 21 Januari 2016. Kita juga berharap pada tenaga medis PNS dan TKS yang menyampaikan laporan hari ini datang nanti saat kami panggil untuk pembuktian,” pinta Kristian dan Taufik sembari menutup pertemuan.
Sebelum membubarkan diri, para tenaga medis berjanji akan datang kembali dengan seluruh petugas kesehatan di RSUD tersebut. (jo)