Perbankan Swiss Tingkatkan Pengawasan Menyusul Bocornya Dokumen Panama Papers

Swiss | Sumut24

Perbankan di Swiss, meningkatkan pengawasan menyusul bocornya dokumen Panama Papers, yang memicu kemarahan publik atas tuduhan penghindaran pajak orang-orang kaya dan perjabat di berbagai negara.

“Kami ingin tahu, bank mana yang menggunakan jasa firma hukum di Panama karena buruknya hukum di Swiss. Kami sudah berkomunikasi dengan institusi keuangan di Swiss,” kata President of Swiss Financial Watchdong FINMA, Thomas Bauer kepada surat kabar NZZ am Sontag, sebagaimana dikutip dari lamanChannel NewsAsia di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Seperti diketahui, Swiss adalah salah satu pusat jasa keuangan offshore terbesar di dunia. Boston Consulting Group memperkirakan bahwa sekitar US$ 2,5 triliun aset asing telah disimpan di berbagai bank di negara tersebut pada tahun 2014.

FINMA, pada Rabu, menyerukan kecaman keras terhadap tindakan pencucian uang internasional dan mendesak pihak berwenang di seluruh dunia untuk mengetapkan standar untuk mencegah penyalahgunaan.

“Uni Eropa dan berbagai oraganisasi negara-negara di dunia perlu membangun peraturan yang sama,” kata Bauer.

Dalam dokumen Panama Papers, ada dua bank asal Swiss yang disebut-sebut terlibat dalam kegiatan pencucian uang, yakni UBS dan Credit Suisse. Namun, kedua bank tersebut sudah membantah secara resmi atas tudingan tersebut.(we)