Mapala UMSU Kampanye Diet Kantong Plastik di Mal

Konsumen membawa barang yang telah dibeli menggunakan kantong plastik di salah satu mini market di Pasar baru, Jakarta, Minggu (21/2). Pemerintah mulai menguji coba penerapan kantong plastik berbayar di ritel modern secara serentak di 17 kota Indonesia dengan pembayaran Rp 200 per kantong plastik. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/16

Medan | SUMUT24
Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Muham­madiyah Sumatera Utara (UMSU) mengadakan kampanye diet kantong plastik di salah satu pusat perbelanjaan di Medan, belum lama ini.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMSU Rudianto S.Sos MSi menuturkan bumi sudah cukup tua dan dihuni oleh kurang lebih 8 milyar manusia. Dengan waktu yang cukup lama dan jumlah manusia sebanyak itu, bumi telah dipenuhi dengan sampah plastik yang sulit terurai. Sudah sepatutnya manusia mengurangi peng­gunaan plastik agar bumi tetap terjaga.
“Jika tak kita mulai sekarang, kapan lagi? Jika ingin bumi ini tetap asri dan bisa ditinggali oleh anak cucu kita kelak, kita harus menjaganya. Salah satunya dengan usaha mengurangi jumlah sampah plastik di muka bumi ini yakni dengan diet kantong plastik. Kita harus sadar peradaban peng­gunaan plas­tik ini harus diakhiri,” jelasnya.
Dia memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang tergabung dalam Mapala UMSU mengkampanyekan diet kantong plastic. “Semoga apa yang dilakukan ini dapat ditularkan kepada mahasiswa lainnya,” pintanya.
Sementara, Koordinator acara Nuraisyah Pohan mengatakan kegiatan tersebut sengaja diselenggarakan bertepatan dengan Hari Bumi karena pihaknya dari Mapala UMSU sadar bahwa saat ini bahaya kantong plastik ‘menghantui’ umat manusia. Bahaya kan­tong plastik mengancam ke­berlangsungan hidup bumi.
“Kita pilih mengkampanye­kan diet kantong plastik di pusat perbelanjaan karena penggunaan kantong plastik mendominasi di tempat ini. Sesuai dengan tema ‘Diet Kantong Plastik’, kita ajak para pengunjung untuk tidak menggunakan kantong plastik dan menggantinya dengan totebag yang kita bagikan. Ada kurang lebih 100 totebag yang kita bagi­kan secara gratis ke pengunjung,” ujarnya.
Selain mengampanyekan diet kantong plastik dan membagikan totebag gratis kepada pengunjung, imbuhnya, juga terdapat seminar terbuka mengenai bahaya kantong plastik, bazaar serta workshop daur ulang.
“Di workshop itu, pengunjung akan diberi pengetahuan bagaimana mendaur ulang sampah yang ada di rumah. Sehingga sampah yang tak terpakai itu bisa dimanfaatkan dan dipergunakan kembali. Harapan ke depannya agar manusia di bumi ini khu­susnya masya­rakat Kota Medan bisa lebih mencintai bumi dan mengurangi penggunaan kantong plastik serta sadar akan bahayanya. Karena sesungguhnya bumi ini tidak hanya milik kita dan untuk kita, tapi akan diwariskan kepada anak cucu kita kelak,” pungkasnya. (R.05)