Dua Prodi SMK Dwi Warna Medan Diakreditasi, Akreditasi Acuan Tingkatkan Mutu Sekolah dan Madrasah

Medan | SUMUT24
Dua program studi SMK Dwi warna Medan diakreditasi Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) Sumut untuk mendapatkan pengakuan peringkat kelayakan.
Ketua BAP-S/M Sumut Drs H Daeng Malewa MM di kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara Jalan Cik Ditiro Medan, kemarin tujuan dilakukannya akdritasi tersebut untuk memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau program yang dilaksanakannya berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP).
“Dengan akreditasi itu kita bisa memberikan pengakuan peringkat kelayakan dan merekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan terhadap sekolah yang diakreditasi,” ujarnya.
Hasil akreditasi sekolah/madrasah itu katanya juga bermanfaat sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu sekolah/madrasah dan rencana pengembangan sekolah/madrasah
Selain itu juga bermanafaat untuk motivator agar sekolah/madrasah terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
Kepala SMK Dwi Warna Medan Drs Yusran menyebutkan kedua prodi yang diakreditasi tersebut yakni teknik sepeda motor dan teknik komputer dan jaringan.
“Kami menyambut gembira dua dari 10 prodi di SMK Dwi Warna ini diakreditasi oleh BAP-S/M Sumut untuk anggaran 2015. Dengan demikian saat ini tinggal satu lagi yang belum mendapat visitasi untuk diakreditasi,” ungkap Yusran.
Yusran mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima hasil peringkat akreditasi dari tim asesor BAP-S/M Sumut. Dia berharap akan memperoleh nilai terbaik atau peringkat A.
Diakui Yusran, dari hasil visitasi tim asesor ke sekolah yang berada di Jalan Gedung Arca itu mendapat sambutan baik terkait telah memenuhi syarat dengan melengkapi berkas dan data untuk dinilai.
Dijelaskannya, dari 10 prodi yang diasuh di SMK di bawah kepemimpinannya itu, lima di antaranya memperoleh peringakt A, yakni administrasi perkantoran, akuntansi, listrik, audio visual, dan otomotif.
Pada prodi bangunan dan mesin memperoleh peringkat B. Sedangkan teknik sepeda motor dan teknik komputer dan jaringan masih menunggu perolehan hasil akreditasi, sementara satu prodi mlainnya yakni rekayasa perangkat lunak masih akan diproses akreditasi.
Yusran mengaku belum diakreditasinya rekayasa perangkat lunak karena prodi tersebut masih dalam proses pembenahan sarana dan prasarana.
“Kita tidak ingin prodi tersebut tidak mempeeroleh akreditasi yang baik oleh tim asesor saat melakukan visitasi. Untuk itu kita terus melakukan perbaikan dan peningkatan fasilitasnya,” ungkap Yusran.
Yusran juga berharap agar pemerintah turut memberikan perhatian terhadap prodi rekayasa perangkat lunak yang masih belum diminati siswa dengan memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan praktikum.
“Kami juga minta agar pemerintah memberlakukan peraturan dan batasan dalam penerimanaan siswa baru terhadap sekolah negeri, sehingga sekolah swasta juga bisa menerima siswa baru setelah terpenuhi daya tampung yang ditetapkan sekolah negeri,” tegasnya. (evt)