Serdang Bedagai-Sumut24
Meski sudah dua hari dirawat di Rumah Sakit, namun hingga kini puluhan pekerja PT Aqua Farm Nusantara yang mengalami intoksikasi (keracunan) masih terkapar di ruang perawatan RS Melati, Perbaungan, Kamis (17/3).
Seperti Iwan (35) warga Pantai Cermin yang masih terkapar, telihat di tangan kiri pekerja bagian Shrimming pengolahan Ikan ekspor tersebut terpasang infus Glukosa.
“Udah agak enak badannya sekarang. Kalau awalnya iya mual dan pusing kali. Iya sekarang memang masih lemas, tapi maunya masih ada,” katanya.
Bahkan, dirinya juga mengaku masih harus minum obat, seperti yang diperintahkan dokter. Hal itu disebabkan kondisi tubuhnya hingga saat ini belum stabil butuh perawatan itensif.
Hal yang sama juga akui Udin (27), dirinya juga terlihat masih terpasang infuse dilengannya. Pria lajang ini juga mengaku masih merasa mual-mual dan pusing.
Ditemani ibunya, Udin tampak lemah terbaring di ranjang pasien di ruangan lantai II. Di atas meja, samping ranjangnya terdapat obat sirup Antasida Doen.
“Obatnya hanya sirup itu. Ditambah pil sebiji warna merah dan sebiji lagi kuning. Iya sekarang masih ada mualnya sidikit. Cuma enaknya sekarang udah bisa makan. Kalau sebelumnya muntah terus, bahkan sampai buang air besarnya air,” ujar Ibunya.
Saharuddin (45), teman satu kamar dengan Udin mengatakan, gejala mual dan pusing itu terjadi sekira 2 jam setelah mereka selepas makan di kantin pabrik, sekitar pukul 23. 30 wib. Setelah gejala itu, pekerja di bagian Skeling, atau menyusun pilet-pilet ikan olahan tersebut mengaku perutnya sangat mulas, bahkan membuatnya buang air besar dicelana.
Meski masih tampak lemas dan pucat, namun beberapa pekerja PT Aqua Farm yang dirawat sudah bersiap-siap untuk pulang, setelah menandatangani surat pernyataan pulang atas kemauan sendiri.
Mereka diizinkan dengan syarat membawa serta obat dan resep. Dari surat keterangan dokter kepada pasien, tertulis bahwa para pasien diduga terkena intoksinasi.
Herannya, Humas RSU Melati Perbaungan, Jonizar melakukan aksi tutup mulut soal pasien asal PT Aqua Farm tersebut. Tak hanya itu, Oknum ini bahkan sempat melarang untuk menjenguk pasien tersebut.
“Ini permintaan pasien, mereka minta tak boleh dilihat,” katanya. Saat ditanya soal kondisi pasien, dia berkilah bahwa hal itu hanya dokter yang tahu.
Sementara Humas PT Aqua Farm Nusantara Afrizal menyatakan, bahwa para korban kini sudah dalam kondisi membaik. Bahkan, katanya lagi, sejak dilarikan dari lokasi pabrik, di Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai, Rabu dinihari, pukul 02.00 wib, ke-13 pekerja yang dirawat di Grand Medistra dan 22 pekerja lagi di RSUD Deliserdang kini sudah pulang kerumah masing-masing.
Namun untuk 43 pekerja yang dirawat di RSU Melati, Perbaungan belum bisa pulang. Hal ini diakuinya disengaja karena pihak manajemen hendak menjengguk. “Hampir seluruhnya sudah membaik, iya memang hingga tadi belum pulang karena pihak manajemen ada rencana menjengguknya,” katanya beralasan.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Sergai AKP Jasmoro, menyakinkan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan atas kasus tersebut.
Dikatakannya, Polres masih belum mendapat hasil uji makanan, yang diduga penyebab keracunan massal tersebut. “Hasil dari laboratorium forensic Poldasu belum datang, kita tunggu sajalah dulu,” katanya. (BDI)