LANGKAT | SUMUT24
Kodim 0203 Langkat beserta jajaran bersama para petani yang bergabung di dalam Kelompok Tani Bahagia serta UPT Dinas Pertanian dan Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL) Pangkalansusu melaksanakan panen raya swasembada pangan di Desa Sei, Siur Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Senin ( 1/2).
Direncanakan padi yang akan dipanen seluas 1 ha mempergunakan arit dan mesin perontok keseluruhannya berjenis padi ciherang.
Dalam bimbingannya, Kodim 0203 Langkat Letkol Inf Roy Hansen Sinaga berharap petani tadah hujan di Kecamatan Pangkalansusu menerapkan pola tanam seperti para petani di Kota Padang.
Menurut Dandim 0203 Langkat, sistim pengairan di sana saat ini mempergunakan sumur bor, sehingga pelaksanaan penanaman dapat dilakukan secara serentak.
Lanjut Dandim ,saat ini tehnologi yang sedang digalakkan pemerintah adalah sistim pengairan sawah tadah hujan mempergunakan sumur bor, sehingga program tambah luas tanam tercapai. “Semoga dengan sistim ini kesejahteraan petani meningkat,” ucapnya.
Danramil 15/ PS Kapten Arm Jauhari ketika berada di kawasan persawahan kepada SUMUT24 menjelaskan, pendampingan yang dilakukan personel TNI sejak saat penanaman hingga masa panen adalah perintah atasan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil panen agar program ketahanan pangan yang menjadi nawa cita Presiden Joko Widodo dapat terwujud, khususnya di Kecamatan Pangkalansusu.
Masih kata Jauhari, panen tidak dapat dilakukan secara serentak karena saat menanam tidak bersamaan sebab sistim pengairan di kawasan persawahan hanya mengandalkan curah hujan ( tadah hujan), ucapnya.
Di tempat yang sama UPT Dinas Pertanian Pangkalansusu Buchari menerangkan, untuk mencapai target Pemerintah meningkatkan hasil swasembada pangan, khususnya di Kecamatan Pangkalansusu, pihaknya bersama personel TNI Koramil 15 / PS Kodim 0203 Langkat saling bahu membahu melakukan penyuluhan kepada para petani agar hasil panen dapat memenuhi target.
Buchari mengaku sampai saat ini areal persawahan di Kecamatan Pangkalansusu selalu kekurangan air disebabkan perubahan iklim.
Disinggung langkah yang dilakukan mengantisipasi agar tidak terjadi gagal panen, pihaknya telah membangun beberapa tanggul dan pintu klep yang dapat menyimpan air ketika musim hujan dan dipergunakan saat petani membutuhkan untuk mengairi lahan persawahan mereka, jelas Buchari.
Sebelumnya, Camat Pangkalansusu T Fahrizal Azmi SSos dalam kata sambutannya menekankan kepada para kelompok tani agar selalu berkerjasama dan kompak. “Jika hal ini dapat disinergikan, insya Allah hasil panen akan memenuhi target dan perekonomian warga akan meningkat,” ujarnya.
Sementara saat sedang berlansung tanya jawab, H Misran salah seorang kelompok tani Mekar sari Desa Pintu Air sangat kecewa dengan kinerja Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL) yang telah memberikan janji palsu kepada petani.
Menurut dia saat itu petani sangat kecewa tidak mendapatkan bibit padi jenis Mikongga yang dijanjikan, padahal petani telah membayar biayanya. Parahnya kata Misran, setelah menunggu berbulan bulan, bibit Mikongga ternyata tidak disediakan PPL, terangnya kecewa.
Kekesalan yang sama juga dilontarkan H Atori warga Desa Sei Siur kepada PPL, menurutnya petugas penyuluhan kurang melakukan kontrolisasi dan perhatian terhadap hasil tanam petani, seperti yang terjadi baru baru ini, seluas 3 rante tanaman padi milik anggota kelompok amblas.Hal ini terjadi akibat kurangnya perhatian dari Petugas Penyuluhan Lapangan, tegasnya.
Turut hadir dalam acara panen raya swasembada pangan, Ketua PAC Pemuda Pancasila Pangkalansusu beserta anggota, FKPPI, KUA Pangkalansusu, Anggota DPRD Langkat Kirana Sitepu, Kades Sei. Siur dan seluruh kelompok tani se Kecamatan Pangkalansusu. ( tra)