KNPI Langkat Apresiasi Gerakan Bumi Poetera

LANGKAT | SUMUT24

Ketua DPD KNPI Kabupaten Langkat, Hery Widianto mengatakan, saat ini keberadaan gerakan Boemi Poetera di tengah masyarakat semakin dirasakan segenap lapisan. Karenanya, dengan kesantunan dan mengedepankan etika moral budaya dalam menyampaikan masukan serta gebrakan untuk mengisi pembangunan menjadi ciri khas gerakan Boemi Poetera .

Sehingga banyak individu yang melirik gerakan tersebut untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang.
Hal ini disampaikan Hery Widianto kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (7/3) kemarin. Hery Widianto pun melirik Tengku Zainuddin adalah sosok yang amat dekat dengan pemuda dan cukup familiar di kalangan jurnalis.

Bahkan, sebutnya saat ini nama gerakan Boemi Poetera sudah tak asing lagi. Keberadaanya di tengah masyarakat sudah begitu akrab dengan berbagai aktifitas berbasis kebudayaan dan kemanusiaan yang pernah mereka lakukan, terangnya.

Dikatkannya, jika berbicara tentang geliat budaya di Sumatera Utara umumnya dan Kabupaten Langkat khususnya tentu saja tidak terlepas dari campur tangan dan keikutsertaan dari Tengku Zainuddin SH dengan gerakan Boemi Poeteranya.
“Kami atas nama KNPI Langkat amat mengapresiasi kegiatan gerakan Boemi Poetera yang telah terlaksana pada 4 Maret yang lalu dengan topik ” Dodol khas Tanjung Pura” yang merupakan keterwakilan kuliner nusantara dengan turun ke jalan membagikannya secara gratis,” ujarnya.

Menurutnya, tata cara dalam menyampaikan serta menggunakan atribut-atribut kesenian, tanpa menghujat serta amat santun dan mengena bagi masyarakat terkhusus para pemuda. Berangkat dari hal itu, Hery berpendapat Tengku Zainuddin layak mendapatkan penghargaan.

Namun seperti kita ketahui bersama, sambung Hery, sosok Tengku Zainuddin bukanlah seorang yang mengharapkan atau mendambakan pujian apa lagi penghargaan, dalam menjalankan geliat gerakan Boemi Poeteranya. Sesuai dengan semboyan mereka ” Ikuti jalanmu, jangan tinggalkan budayamu,” ujar Ketua KNPI Langkat.

Seperti diketahui dodol pulut sudah menjadi oleh-oleh khas dari Tanjung Pura sejak puluhan tahun silam. Jika bicara Tanjung Pura, nama dodol pasti tidak akan terlupakan. Makanya tak heran jika dodol Tanjung Pura sudah terkenal lebih dahulu dibandingkan dengan dodol lainnya.

Dodol khas Tanjungpura memang lain dari yang lain. Kemasannya pun berbeda. Kalau dodol biasa dibungkus dengan plastik, maka dodol Tanjungpura dibungkus dengan upi atau daun pinang. Nah, dengan pembungkus upi ini, ketahanan dodol bisa hingga sebulan. (wit)