MEDAN | SUMUT24
Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Pertanian Sumatera Utara (Sumut) Nurhijah, melalui Pokja Pangan PTPH Bukhari mengungkapkan bahwasanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang ada di Sumut masih berada dibawah batas aman.
Serangan tersebut katanya berlaku pada komoditi pangan, yakni bagi tanaman padi, jagung, dan kedelei (pajale).
“Serangan OPT yang berlangsung masih dibawah standart aman. Sehingga untuk penanganannya, di Januari kita nilai berhasil,” katanya Selasa (9/2).
Bukhari menjelaskan, berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) batas aman untuk produksi tanaman padi ialah maksimal sebesar 93%. Sementara untuk tanaman jagung sebesar 98%, serta untuk tanaman kedelai mencapai sebesar 97%.
“Adapun serangan OPT yang terjadi pada tanaman padi hanya sebesar 1%. Pada jagung hanya sebesar 1,2% dan kedelai sebesar 1,7%,” jelasnya.
Hal tersebut, terang Bukhari, tak terlepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan terkait penanganan pangan. Seperti banyaknya gerakan pengendalian yang dilaksanakan disejumlah kabupaten/kota.
“Karena memang dipacu banyknya program gerakan, yakni dalam rangka upaya untuk mendorong peningkatan produksi,” ucapnya.
Gerakan pengendalian disejumlah kabupaten/kota tersebut lanjut dia, yang paling efektif ialah dilakukan dengan cara spot stop. Yakni pengendalian dilakukan langsung pada sumber serangan.
Akibatnya hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan populasi OPT. Dan tingkat serangan OPT yang ada dapat ditekan.
“Jadi selain penangan, kita juga terus memantau perkembangannya. Apalagi masa panen masih berlaku dan mempersiapkan lahan untuk ditanam kembali,” pungkasnya.(nis)