MEDAN | SUMUT24
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), Irjen Pol Ngadino memerintahkan, untuk tindakan tegas tetap akan dilakukan kepada kelompok organisasi kepemudaan (OKP) apabila membahayakan keselamatan petugas dan masyarakat.
“Itu tindakan tegas bukan berarti ditembak. Mekanisme itu sudah ada. Protap kami ada. Ada tatanan-tananannya. Manakala itu tidak bisa diperingatkan, sampai membahayakan orang lain itu boleh ditembak di tempat,” ungkap Ngadino, Minggu (31/1) sore, menanggapi terkait bentrokan antara Pemuda Pancasila (PP) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK).
Menurut Ngadino, untuk langkah tindakan tegas, seluruh personil kepolisian sudah memahami aturan mainnya. Kata Ngadino, aturan main itu sudah dijelaskan ke seluruh jajaran kepolisian.
“Masing-masing anggota sudah tau. Ini kebetulan saya sudah sampaikan ke seluruh jajaran di Sumatera Utara. Dan masing-masing Kapolres sudah memberikan respons ke saya, bahwa untuk (kerusuhan) ini jangan sampai berkembang,” katanya.
Di beberapa wilayah di Kota Medan, kata Ngadino, kerusuhan sudah berhasil diredam. Ia meminta kepada seluruh pimpinan Polri di Kota Medan agar menjaga wilayahnya masing-masing.
“Nanti akan kami lakukan langkah-langkah untuk mempertemukan (ketua-ketua), khususnya di Medan,” kata Ngadino.
Terkait insiden kericuhan kemarin, sambungnya, sudah ada puluhan orang yang diamankan. Di Mapolda Sumut sendiri, tercatat ada 30 orang yang ditangkap.
“Saya belum tahu persis berapa jumlah yang diamankan hingga saat ini. Namun, dari kejadian yang semalam, 30 orang sudah kami amankan di Polda Sumut. Tiga sampai empat orang di Poltabes,” katanya mengakhiri.(BS)
Kapolda Sumut, Irjend Pol Ngadino saat memberikan keterangan pers terkait bentrokan PP dan IPK di depan Kodim 02/01 BS, Minggu (31/1). (BS/red)