HT Erry: Berlomba Ciptakan Inovasi, Ribuan Masyarakat Sholat Gerhana di Medan

MEDAN I SUMUT24

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, mengajak masyakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan beribadah dan berlomba-lomba menciptakan inovasi demi kemaslahatan umat.
Ajakan tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi usai melaksanakan sholat Gerhana Matahari Total (GMT) di Mesjid Agung, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (9/3).

“Alhamdulillah, saya sudah dapat kesempatan dua kali. Pertama gerhana matahari pada tahun 1983 lalu. Saat itu saya sedang mengikuti ujian di Jakarta. Waktu itu saya tidak terlalu konsen, karena sedang ujian pada. Hari ini ternyata terjadi lagi dan tentu saya bersyukur,” kenang Erry.

GMT sebut Erry, tidak sekadar fenomena alam yang berlalu begitu saja. Kejadian langka tersebut harus bermanfaat bagi manusia. Yakni semakin menguatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

“Gerhana bukti kekuasaan Tuhan. Itu artinya kita harus lebih berserah dirilah kepada Sang Pencipta. Karena seluruh fenomena alam ini berkat ciptaanNya,” ujar Erry.

Sedang dari sisi sains, sebut Erry, fenomena alam gerhana masih menyimpan misteri yang belum terungkap. Untuk itu, generasi muda penerus bangsa, harus meningkatkan SDM agar mampu mengungkap rahasia di balik GMT yang nantinya akan bermanfaat bagi kemaslahatan umat di bumi.

“Lakukan inovasi untuk mengungkap apa manfaat gerhana matahari. Tidak tertutup kemungkinan, cahaya matahari saat terjadi gerhana, memiliki kekuatan energi luar biasa yang dapat bermanfaat untuk kemakmuran umat di bumi. Misalnya bagaimana menyimpannya, bagaimana menggunakannya dan apa manfaatnya,” sebut Erry.

Fenomena alam, merupakan salah satu cara Sang Pencipta untuk memberi informasi kepada umat manusia tentang berbagai ilmu dan teknologi. “Maka manfaatkan dengan baik. Setidaknya menyadarkankan kita akan kebesaran
Tuhan,” tambah Erry.

Terulang Kembali 2042 dan 2053

Gerhana matahari yang terlihat dari Sumatera Utara hanya sekitar 77 persen. Meski demikian, antusias masyarakat untuk menyaksikan fenomena alam tersebut sangat tinggi. Gerhana Matahari Total diperkirakan akan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053 mendatang.
Sedang wilayah Indonesia yang akan dilintasi Gerhana Matahari Cincin (GMC) secara bersamaan diperkirakan akan terjadi pada 20 April 2023 dan 25 November 2049 mendatang.

Pelaksanaan sholat gerhana di Mesjid Agung Medan dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Ribuan warga melaksanakan sholat berjamaah dengan tertib dan khusuk. Bertindak sebagai Imam Al Hafiz Syukur Siregar. Hadir sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Pemko Medan, MUI, tokoh dan pemuka masyarakat serta ribuan jamaah.
Eldin: Tanda Kebesaran Allah
Sementara itu, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi bersama ratusan warga melaksanakan Shalat Gerhana di Masjid Amaliyah Komplek Citra Wisata Jalan Karya Wisata, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.

Dikatakan Eldin, fenomena alam yang terjadi seperti gerhana matahari ini merupakan sebagai bentuk tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itu melalui peristiwa gerhana matahari yang terjadi. Eldin mengajak seluruh warga untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam kesempatan itu mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan ini tak lupa menyampaikan apresiasi dan pujiannya karena melihat banyak warga Kota Medan yang melaksanakan Shalat Gerhana di masjid-masjid.

“Terus terang saya sangat senang melihat warga Kota Medan banyak yang melaksanakan Shalat Gerhana di msjid-masjid. Mari kita bersama-sama mendoakan agar Kota Medan selalu diberkahi dan diberi kemudahan oleh Allah SWT,” harapnya.

Bertindak sebagai imam, M Mussa, sedangkan Al Ustadz H Ali Murtado SHi MHum sebagai khatib. Shalat ini dilakukan sebagai ungkapan rasa tafakur (merenungkan/memikiran) akan kebesaran Allah SWT, sekaligus lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Pakai Teropong Bintang dan Teleskop

Sementara itu, ribuan masyarakat Kota Medan yang berbagai kalangan datang ke Gedung UMSU di Jalan Denai. Warga ingin melihat sejarah yang sudah puluhan tahun tak muncul itu yakni gerhana matahari total. Namun ada beberapa masyarakat melakukan sholat Gerhana yang digelar di daerah masing masing yang berada di Kota Medan.

“Banyak warga yang mengantri untuk melihat Gerhana Matahari dengan menggunakan alat bantu Teropong Bintang dan Teleskop,” ujar Kepala Observation Ilmu Falak Universeitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr.Arwin Juli Rakhamadi Butar-Butar, kemarin.

Fenomena Gerhana Matahari Total ini terjadi pada pagi pukul 07.00 wib sampai 8.30 wib, wujud Gerhana Matahari Total ini terlihat dari Kota Medan sekitar 70-85 persen. (Ism/dio/rc)