HM Syaf Lubis: Pemimpin Harus Rendah Hati

Menjadi pemimpin mungkin impian banyak orang. Namun untuk menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Sebab kepemimpinan bukanlah sekedar masalah prestise pada jabatan yang dimiliki. Bukan hanya sekedar kedudukan atau kekuasaan semata. Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Medan, HM Syaf Lubis kepada SUMUT24, Kamis (17/3).

Lebih lanjut dikatakan calon penerima SUMUT24 Dasyat AWARD ini, namun yang terpenting seorang pemimpin itu harus mempunyai sikap hati yang melayani, terpancar melalui kerendahan hati. Karena seorang pemimpin yang sering mengunggulkan diri, pada umumnya lebih sering jatuh.

Ditemui disela-sela acara Partai Golkar di Grand Swiss Bell Hotel Medan, HM Syaf Lubis mengatakan, jadi kepemimpinan yang melayani adalah kepemimpinan yang lebih didasarkan pada kerendahan hati.

Menurut pria yang banyak melalangbuana di lintas organisasi ini, banyak orang menjadi pemimpin sekarang hanya untuk memanfaatkan jabatannya agar menjadi kaya.

“Menjadi bukanlah hal yang mudah, selain harus rendah diri, pemimpin juga harus mampu melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat sekaligus memberikan pertolongan kepada masyarakat yang memang membutuhkannya. Hal inilah yang menjadi acuan utama saya dalam memimpin partai Golkar ” ujar HM Syaf Lubis yang juga menjabat sebagai Ketua Ketua DPD AMPI Sumut tersebut.

Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Medan, dirinya selalu menghimbau kepada kader Partai Golkar agar terus mengedepankan aspirasi rakyat. Jika ada kader Golkar yang tidak pro kepada rakyat, maka Syaf Lubis menekankan agar masyarakat jangan memilih kader Golkar tersebut.

Tak hanya di partai Golkar saja, himbauan ini pun ditekankan Syaf Lubis kepada seluruh anggota AMPI Sumut.

Sebagai salah satu partai yang pro terhadap aspirasi rakyat, partai Golkar juga menyatakan sikap kepada pemerintahan Kota Medan, khususnya pada kepemimpinan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Dirinya meminta agar pasangan tersebut bisa membangun Kota Medan dengan baik serta tetap berpihak kepada kepentingan masyarakat.

“Sepanjang pembangunan itu untuk kepentingan masyarakat, kita (Partai Golkar, red) akan tetap bersama. Kita akan kawal dan menjaganya. Apabila tidak memihak kepada kepentingan rakyat, Golkar akan menarik diri dan akan menjadi partai kritisi. Ini telah menjadi komitmen kami,” tegasnya.

Syaf Lubis juga meminta, pasangan Eldin-Akhyar agar membangun taman-taman kota, seperti di Medan Deli, Marelan, Labuhan dan Belawan. “Medan ini harus punya ikon taman, agar bisa dikenang oleh masyarakat,” katanya.

Terkait maraknya penggunaan narkoba dikalangan anggota partai, Syaf Lubis meminta agar kader partai Golkar khususnya para anggota jangan sampai terlibat dengan narkoba. Sebab narkoba dapat merusak generasi bangsa, dan jika ada anggota golkar yang kedapatan melakukan hal itu, dia menegaskan untuk memecat anggota tersebut dari partai.

Terakhir, Syaf Lubis berpesan, jika jadi seorang pemimpin itu memang harus pro terhadap rakyat, rela berbagi dan saling menolong. Dan hal inilah yang terus dilakukan Golkar dalam mengedepankan aspirasi rakyat. (dio)