Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto kembali merombak formasi di kursi alat kelengkapan dewan. Parahnya, perombakan ini tidak lebih dulu diinformasikan kepada anggota Fraksi Golkar di DPR.
Bendum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Bambang Soesatyo menyayangkan dengan sikap sewenang-wenang Setya Novanto. Bambang mengatakan, tidak sedikit anggota Fraksi Golkar yang protes akan kebijakan Setya Novanto.
Bambang mengaku dihubungi Mukhamad Misbhakun dan Tantowi Yahya setelah mendapat kabar tentang pergeseran tersebut. Menurut Bambang, mereka terkejut atas apa yang dilakukan oleh Setya Novanto. Bahkan menurut informasi yang diperoleh, Misbakhun dan Tantowi ingin mengadukan hal ini kepada Ical.
“Saya dengar kawan-kawan yang diganti Pukul 19.00 WIB akan bertemu Ical. Mudah-mudahan nanti teman-teman dapat penjelasan lengkap dari Pak Ical. Tapi bagi kami orang partai, putusan partai ya harus dilaksanakan. Intinya siap dijalankan,” kata Bambang yang ditunjuk sebagai Ketua Komisi III DPR dari perombakan fraksi ini, Kamis (21/1).
Ketika ditanya apakah pergantian anggota fraksi itu berkaitan dengan ‘pertarungan’ Kosgoro 1947 dan Soski (organisasi pembentuk awal Partai Golkar), Bambang menampik keras. Namun dia mengakui jika pergeseran ini berkaitan dengan perseteruan antara faksi Setya Novanto dan faksi Ade Komaruddin.
“Kurang tepat juga. Tapi bahwa orang-orang dekat Akom (Ade Komarudin) tergusur, misal Misbakhun ke Komisi II, itu tidak bisa dihindari. Bilang bukan itu susah juga menghindari seperti itu. Padahal Misbakhun bagus di XI, di (komisi) II dia bisa buat apa? Tapi ini keputusan partai, kami akan mengetahuinya,” jelas dia.
Namun demikian, Bambang mengaku tidak tahu apakah perombakan ini sudah atas persetujuan Ical atau tidak. “Saya tidak tahu juga apakah sepengetahuan Ical atau hanya pimpinan fraksi,” tandas dia. (mdc)