Pidie | Sumut24
Ribuan rumah di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, nyaris hancur akibat diterjang banjir bandang .Sehingga warga dalam beberapa desa terpaksa harus mengungsi ketempat yang lebih aman.
Banjir bandang yang paling parah terjadi kali ini akibat hujan deras yang melanda daerah itu, Rabu (27/01/2016) malam, hingga air menguap dari daerah aliran sungai (DAS) Padang Tiji dikarenakan ratusan meter tanggul sudah hancur beberapa tahun lalu akibat banjir bandang sebelumnya.
“Ini bukan yang pertama kalinya banjir yang terjadi di daerah ini, bahkan hampir setiap tahun, bahkan bisa dikatakan sudah langganan banjir bandang disini, tetapi yang bikin mengiris hati, pihak pemerintah sudah beberapa kali melakukan survey ke lapangan, tapi apa, sudah datang banjir bandang lagi belum ada solusi,” sebut Husaini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Kabupaten Pidie, dan juga dari Komisi B, politisi Partai Aceh (PA).
Husaini menambahkan pihaknya merasa kesal dengan sikap yang di ambil oleh pemda atau pun pihak propinsi Aceh yang sangat lambat melakukan penangganan biar tidak terulang lagi. Namun hari ini apa yang terjadi hingga banjir bandang mempora-porandakan semua Desa di Kecamatan Padang Tiji ini.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang di himpunan sementara kerusakan tanggul terjadi yaitu jembatan Semayam, Jembatan Alue Reuling,Waduk Seumayam, sedangkan di Krueng Kuyeet tanggul hingga jembatan Paya Rubee hancur, tanggul Seulasak Desa Kupula sampai Desa Meuria Tanjong, hancur, tanggul Sungai Beurabo sampai Desa Selenggien juga hancur akibat di hantam banjir bandang ini.
Sementara kerusakan lainnya yaitu rumah masyarakat serta ratusan hektar sawah yang di tumbuhi padi pora-poranda, sebab menurut dia banjir kali lebih parah ketimbang banjir sebelumnya.
Pantau wartawan di lokasi banjir di beberapa desa bahwa ketinggian banjir bandang kali mencapai dua meter hingga sempat membuat arus lalu lintas Banda Aceh – Medan terhambat akibat adanya air yang melintasi badan jalan dengan arus yang deras.
Begitu juga dengan puluhan sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA di lokasi banjir di tujuh kecamatan di Pidie diliburkan karena ketinggian air di sekolah itu mencapai satu meter. Dikhawatirkan air bisa tinggi karena curah hujan masih mengguyur Pidie.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Murthalamuddin SPd MSP di sela – sela memantau banjir Rabu (27/1) menyebutkan, sekolah diliburkan antara lain di Kecamatan Mila, Delima, Batee, Padang Tiji, Muara Tiga, Grong-grong dan Indra Jaya.
Malah, beberapa sekolah di wilayah Kota Sigli juga libur karena terendam seperti SD 1 Kota Sigli, SD 4 Peukan Pidie dan SDU Iqro terletak di Blang Paseh.
“Kita liburkan karena kondisi banjir belum turun, ada sekolah ketinggian air sampai 1 meter di Padang Tiji dan Laweung,” ujar Kadisdik Pidie. (Jam/sic)
Home Aceh