Anggota Kabiro Adpim Ranjit Arogan Pada Wartawan

 

Medan I Sumut24.co

Perilaku yang ternyata kurang humanis oknum anggota Protokoler Pemprov Sumut, Ranzid bersikap arogan dan kasar pada wartawan. Tindakan semena-mena itu tampak kurang pembinaan Standard Operasional   (SOP) oleh sang atasan.

Pasalnya tindakan anggota protololer itu  sangat mengecewakan sejumlah wartawan saat hendak meliput kegiatan rapat kordinasi Provinsi/High Level Miting TPID Provsu tahun 2023 yang diselenggarakan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kamis (9/3) siang.

Kejadian itu bermula ketika rombongan wartawan yang berunit di kantor Gubernur tiba di Aula rumah dinas Gubernur, saat hendak meneken absen. Tiba-tiba salah satu oknum Protokoler, yang bernama Ranzid dengan arogannya mengeluarkan kata yang tak pantas diucapkan dan terkesan mengecilkan kehadiran wartawan.

“Kalau tak ada undangan resmi jangan dilayani,” dengan nada tinggi pada panitia yang dituju kepada wartawan unit kantor gubernur.

Padahal wartawan kantor gubernur ini mendapat undangan resmi dari Dinas Kominfo Sumut, terkait acara

Press Confrence Rapat Koordinasi Provinsi (Rakerprov)/High Level Meeting (HLM) TPID Provsu Tahun 2023.

Seorang wartawan yang menyaksikan arogansi oknum tadi mengatakan,  tindakannya dinilai tak profesional. Sikap yang menonjol saat itu identik dengan gaya preman.

Dikatakan, oknum tersebut menghardik,  membentak secara kasar dan langsung menutup pintu masuk depan. Terkesan tindakannya ketika itu membuat kehadiran sejumlah kaum jurnalis mirip orang liar dihadapannya.

Selain itu, ujar wartawan tadi menambahkan,  sikapnya  menunjukkan  bahwa kehadiran wartawan tak bermamfaat di kalangan pejabat Pemprovsu.

Menurut wartawan lainnya mengungkapkan,  sejatinya perlu ada pembinaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)  permanen dan profesional.

Artinya tugas menata kenyamanan lokasi kegiatan berdasarkan SOP  yang humanis dan santun terhadap para tamu.  “Bukan mengusir telak seperti penertiban orang tak berguna”, ungkapnya.

“Pembinaan atau bimbingan tekhnis (Bimtek) bagi para pekerja dan petugas pelaksana harus terarah dengan tindakan yang teruji dan terukur”.

Karena itu,  pimpinannya,  diminta supaya memberikan pelatihan tata  pengarah terhadap petugasnya. Terarah maupun terpimpin. Bukan hanya perintah yang ditekankan, ujar kalangan wartawan dilokasi.

Ketika dikonfirmasi hal tersebut dengan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Protokoler, Rasyid Ritonga memerintahkan anggotanya yang bersikap layas atau arogan pada wartawan, Ranzid untuk meminta maaf saat itu juga. “Tak boleh kita kasar dengan awak media, semua rekan kita mereka ini. Minta maaf dengan mereka,” katanya pada Ranzid.red