Ajie Karim : Tingkatkan Produktifitas Hadapi MEA

MEDAN|SUMUT24
Tingkatkan produktivitas, dan persiapkan diri untuk bersaing  serta menciptakan produk yang berstandar , merupakan salah satu cara menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sebagai bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

“Kalau potensi itu  digalakkan, saya rasa Sumut akan siap menghadapi MEA,”. Hal tersebut diutarakan Aje Karim, anggota DPRD Sumut dari partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) saat ditemui SUMUT24, diruang kerjanya, Selasa(15/3).

Politikus muda dan juga seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang advertising ini menuturkan, MEA dapat dijadikan suatu momentum yang baik, karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi, dimana hal tersebut akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan, dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Karenanya, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendorong kreativitas dan kualitas para tenaga kerja, khususnya bagi tenaga kerja pemula ,sehingga bisa dan mampu bersaing dalam menghadi MEA ini.

Dalam kesempatan itu, pria kelahiran 3 Januari 1976 ini juga menyampaikan, pada sisi investasi, kondisi ini akan menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment(FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Dari aspek ketenagakerjaan, akan muncul kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja.

Karena,banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. MEA juga akan menjadi kesempatan yang baik bagi para wirausahawan, untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

“Tantangan yang harus segera diantisipasi adalah, MEA jangan dijadikan momok, karena akan banyaknya tenaga asing yang masuk, Itu adalah tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah dengan berkreativitas,” ujarnya.

Politikus dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang saat ini duduk di Komisi A DPRD Sumut yang selalu terlihat tampil elegan, ramah dan sangat komunikatif dalam memberikan penjelasan ini dalam kesempatan itu, selain membahas soal MEA juga menyampaikan rasa prihatinya tentang maraknya peredaran narkoba saat ini yang sudah menyentuh berbagai kalangan dan golongan masyarakat, yang harus segera diberantas.  Ditegaskanya, narkoba itu harus menjadi musuh masyarakat, karena merusak seluruh sendi-sendi kehidupan, ddan membuat generasi menjadi lemah.
“Dalam setiap reses di daerah pemilihan, saya selalu meminta seluruh warga harus turut serta memerangi dan memberantas narkoba.  Saat ini, peredaran narkoba itu sudah sampai ke gang-gang dan sangat mudah untuk didapatkan,”tegasnya.

Menjadi seorang anggota legislatif  di DPRD Sumut, sekaligus menjadi seorang pengusaha, memang bukanlah hal yang mudah, terutama dalam mengatur waktu, sehingga kedua profesi ini dapat berjalan seimbang dalam kehidupanya.

Kendati demikian, pria ayah empat orang anak ini tetap berupaya membagi waktu, dimana dirinya harus tampil sebagai seorang wakil rakyat dan juga sebagai pengusaha, serta sebagai ayah bagi anak-anaknya.

“yang terpenting itu adalah bagaimana membagi waktu, kapan tampil mmenjadi wakil rakyat, pengusaha dan juga tampil sebagai seorang ayah,”pungkasnya.

Baginya, sukses itu bagaimana kita merasakan apa yang sudah kita peroleh dengan baik. Yang terpenting adalah, selalu melakukan dan memberikan contoh yang baik.
“Tetap punya semangat tinggi, bekerja dengan baik. Kalau bisa, hobbi itu menjadi bisnis,”tandasnya.(Dd)