TEBINGTINGGI | SUMUT24
Ratusan penggali kubur di Kota Tebingggi dijadwalkan tahun 2016 mendapatkan honor insentif dari Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi melalui APBD TA 2016 yang ditelah disahkan akhir Desember 2015 lalu oleh DPRD kota setempat
Hal itu disampaikan anggota DPRD Tebingtinggi dari Partai berlambang Ka’bah (PPP) Asnawi Mangkualam Sitorus SHI didamping Sekwan Drs H Mochtar Harahap kepada SUMUT24,Selasa (12/1) siang di ruang Sekretariat DPRD Tebingtinggi Jalan Sutomo.
Tujuan dianggarkannya honor insentif dalam APBD itu,kata Asnawi adalah untuk memberikan motivasi dan kepedulian para penggali kubur yang selama ini mereka lakukan menggali kuburan bersifat sosial dari keluarga yang meninggal.
”Jadi sudah sepantasnya para penggali kubur itu mendapat perhatian dan diberi honor insentif.Pada pembahasan APBD TA 2016 Tebingtinggi,honor tersebut saya usulkan dan disahkan pada akhir Desember 2015 lalu,”kata anggota Dewan dari PPP yang tergabung dalam fraksi Golkar.
Dijelaskan Asnawi,ketika para anggota anggota Dewan melakukan reses kepada masyarakat dan warga mengusulkan agar penggali kubur mendapat perhartian dari Pemerintah Kota Tebingtingggi.” Karena selama ini hanya bilal mayit dan guru mengaji mendapat honor dari pemerinta kota .Sehingga usulan warga itu kita tampung dan diajukan dalam pembahasan APBD,” terang Asnawi Mangkualam yang sebelumnya berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media cetak.
Selain penggali kubur mendapat honor inseftif, kata Asnawai, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tebingtinggi mendapat bantuan mobil dinas (mobdin) dari Pemerintah Kota melalui bagian umum dalam bentuk pinjam pakai,” Inilah upaya kita lakukan untuk kepentingan umat di kota Tebingtinggi,” kata Asnawai.
Terpisah,Kabag Adm Keuangan Pemko Tebingtinggi H Malkan Hasibuan SH mengatakan bahwa honor insentif penggali kubur telah ditampung dalam APBD TA 2016 sebesar Rp 200 juta dan pengadaan mobil dinas untuk MUI Tebingtinggi.
Dijelaskan Malkan,bahwa anggaran honor insentif penggalai kubur nantinya disalurkan melalui kantor kecamatan masing-masing yang ada di Kota Tebingtinggi.Sedangkan besaran honor diterima para penggali kubur belum bisa dirincikan karena drafnya belum ada.
“Setelah dievaluasi APBD menjadi DPA dan Perdanya kita bahas masalah berapa honor yang diterima penggali kubur per bulannya.Yang jelas anggarannya sebesar Rp 200 juta dari APBD Tebingtinggi 2016,” terang Malkan.(tav)